Senin, 06 Juni 2016

Puasa

Pengertian Puasa dan perintah Puasa
dalil Puasa
Wahai orang-orang yang beriman, diwajibabkan/ditetapkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibabkan/ditetapkan kepada orang-orang sebelum kamu, agar kamu menjaga diri dari kejahatan(taqwa). Selama beberapa hari yang ditentukan bilangannya (bulan Romadhon) Qs 2:183-184

dari ayat tersebut sudah sangat jelas bahwa yang wajib berpuasa pada bulan Romadhon adalah semua umat yang beriman kepada allah dan rosulnya (nabi Muhammad SAW)

Lalu apa sebenarnya puasa..?

Maka Maulana Muhammad Ali menafsirkan Puasa yaiut :
Puasa adalah peraturan agama yang hampir sama universalnya seperti shalat,
puasa adlah salah satu dari 5 rukun islam : adapun yang lain ialah, syahadat, sholat zakat, dan haji "pada zaman apa saja dikalangan umat apa saja, Puasa merupakan kebiasaan yang banyak dikerjakan pada waktu berkabung, duka cita dan ditimpa malapetakan(Cruden's Bible Concordance).

Dikalangan umat hindu berpuasa itu sangat populer. Demikian pula Yesus Kristus mewajibkan puasa kepada umat kristen. "dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa kamu sedang berpuasa, minyakilah dan cucilah mukamu "(matius 6:16-17). Selanjutnya tatkala orang farisi menegur murid-murid nabi Isa karena tak rajin menjalankan puasa seperti murid nabi Yahya, Nabi Isa menjawab jika kelak beliau meninggal, "pada waktu itulah mereka akan berpuasa " (lucas 5:33-35).

Akan tetapi Islam memperkenalkan arti puasa yang baru sama sekali.
Sebelum Islam, Puasa hanyalah dimaksud untuk mengurangi makan, minum, dan tidur pada waktu berkabung dan berduka cita, tetapi oleh Islam puasa dijadikan peraturan untuk meninggikan akhlak dan rohani manusia. ini diuraikan jelas dalam akhir ayat yang berbunyi "agar kamu menjaga diri dari kejahatan (taqwa). adapun tujuan puasa ialah untuk melatih manusia bagaimana caranya menjauhkan diri dari segala macam kejahatan.

Oleh sebab itu, puasa menurut islam bukanlah hanya sekedar menjauhkan diri dari makanan saja melainkan menjauhkan diri dari segala macam kejahatan. (Bukhori bab 30:2). sebenarnya menjauhkan diri dari makanan hanyalah satu langkah untuk membuat sadar bahwa apabia ia mentaati perintah allah SWT, dapat menjauhkan diri dari segala macam barang yang seandainya tidak dilarang merupakan barang halal, lebih-lebih jika larang Allah , Pasti ia dapat menjauhkan diri dari kejahatan, baik kejahatan jasmani da rohani,

kejahatan jasmani seperti mencuri/merampok, membunuh dll.
kejahatan rohani seperti fitnah ghibah, syirik dll.

Sehingga puasa tidak hanya mendapatkan rasa lapar dan haus saja tetapi puasa benar-benar bisa meninggikan akhlak dan rohani manusia,